Pages

Subscribe:

19 Juni 2012

Remang-remang: Telah Terbit: (True Story) Aku Buta, Tapi Melihat ...

Remang-remang: Telah Terbit: (True Story) Aku Buta, Tapi Melihat ...: "Sebaiknya Ibu menyekolahkan anak Ibu di SLBA, karena mata anak Ibu lambat laun akan menjadi buta." Bagaikan sambaran petir di siang bo...

29 April 2012

Buta

Ada sebuah cerita orang yang selalu berbuat kebajikan, mereka turun temurun selalu melakukan kebajikan. 

Pada suatu hari sapi hitam di rumah mereka tiba-tiba melahirkan anak sapi yang berwarna putih, dia sangat heran, lalu bertanya kepada seorang bijak, dan dikatakan kepadanya bahwa semua ini adalah keberuntungan.

Tetapi tidak sampai setahun kemudian, mata orang itu tiba-tiba menjadi buta.  Pada saat ini, lembu hitam mereka kembali melahirkan anak lembu berwarna putih, dia lalu menyuruh anaknya pergi bertanya lagi kepada orang bijak kenapa bisa begitu?

Anaknya lalu berkata, "kenapa harus bertanya lagi, toh tahun lalu  bertanya ternyata bapak malah menjadi buta, ngak usah bertanya lagi lah". 

Tetapi bapaknya berkata, “Perkataan orang bijak pasti ada artinya, kita tidak tahu akibatnya, harus bertanya sekali lagi.” 

Akhirnya anaknya pergi bertanya kepada orang bijak itu, dan beliau tetap berkata: “keberuntungan”. 
Orang bijak itu juga menganjurkan anak tersebut pergi bersembahyang kepada Tuhan. 

Anak ini menyampaikan pesan orang bijak itu kepada ayahnya, danAyahnya berkata, “Lakukan seperti yang dikatakan orang bijak itu .” Setahun kemudian, anak ini matanya menjadi buta.

Tidak berapa lama kemudian kerajaan tempat mereka tinggal diserang musuh, tidak ada yang boleh keluar masuk dari pintu gerbang, oleh sebab itu pasokan bahan makanan terputus, terjadi bencana kelaparan. 

Seluruh lelaki dari kerajaan itu diwajibkan masuk militer, karena tidak berpengalaman dan jumlah musuh lebih banyak, lebih dari setengah dari mereka yang maju perang, tewas di pertempuran. Sedangkan lelaki buta beserta anaknya karena mereka berdua buta tidak diwajibkan masuk militer.

Setelah perang selesai, mata ayah dan anak tersebut setelah diobati ternyata bisa melihat lagi.

Walaupun di mata masyarakat mereka berdua ayah dan anak sama-sama menjadi buta adalah sebuah kejadian yang tragis, tetapi karena kebutaan, mereka dapat terhindar dari terbunuh akibat peperangan, orang yang selalu berbuat kebajikan akhirnya mendapat balasan yang baik.

26 April 2012

Kaki Gajah

Ada 2 orang Si Andi dan Si Budi menderita penyakit yang sama yaitu salah satu kaki mereka menderita penyakit kaki gajah, Walaupun tidak terasa sakit, tetapi membuat gerakan mereka terganggu. 

Pada suatu hari karena ada urusan si Andi pergi ke luar kota dan dia tersesat di tengah jalan, disekeliling daerah itu tidak ada tempat tinggal penduduk, hanya terdiri dari hutan, apa boleh buat hari sudah malam dia terpaksa menginap di hutan ini, dia melihat ada sebuah pohon yang besar dan berpikir pohon ini dapat melindunginya jika hujan, maka dia tidur dibawah pohon besar ini.

Ketika dia tertidur dia merasa ada beberapa orang yang berjalan kearahnya memperhatikannya dan berkata, “Orang ini hanya sebelah kakinya yang memakai sepatu, sehingga gerakannya tidak bebas, coba kita bantu dia untuk melepaskan sepatu tersebut.” Si Andi merasa ada orang yang menarik sebelah kakinya yang berpenyakit kaki gajah dengan sekuat tenaga. 

Keesokan harinya ketika dia bangun dan melihat, kakinya yang berpenyakit kaki gajah telah sembuh. Pada saat ini dia mengerti semalam ketika dia tertidur ada Tuhan yang sedang menolongnya sehingga penyakit kaki gajahnya sembuh. Dengan gembira si Andi pulang ke rumahnya.

Keesokan harinya, si Budi yang menderita penyakit yang sama dengan si Andi mendengar penyakit si Andi telah sembuh, lalu dia datang ke rumah si Andi bertanya, lalu si Andi menceritakan kejadian yang menimpanya. 

Si Budi setelah mendengar cerita dari Si Andi lalu datang kehutan tersebut dan bermalam dibawah pohon besar yang sama. Dia berharap supaya dapat sama dengan si Andi penyakitnya bisa sembuh.

Pada malam hari ketika tidur, si Budi mendengar ada sekelompok orang yang lewat dan berhenti didepannya sambil berkata, “Kenapa hari ini kita bertemu lagi dengan seseorang yang hanya sebelah kakinya memakai sepatu, bukankah semalam kita telah membantunya melepaskan sepatunya? Mari kita pakaikan lagi sepatu ini, supaya kakinya bisa seimbang tidak sebelah kaki ringan dan sebelah kakinya berat lagi. “ 

Si Budi didalam tidurnya merasa ada orang yang memakaikan sepatu di sebelah kakinya yang tidak sakit tersebut. 

Keesokan harinya si Budi bangun dan melihat, celaka kakinya yang tidak sakit sekarang menjadi bengkak, akhirnya dengan kedua kakinya menjadi kaki yang berpenyakit kaki gajah sambil dengan sedih menundukkan kepalanya dia pulang kerumahnya. 
____________________________

Niat pikiran yang berbeda, yang seorang meminta sedangkan yang seorang yang tidak meminta dapat menyebabkan hasil yang sangat berbeda.

23 April 2012

Ide Raja

Pada suatu hari, ketika raja sedang rapat dengan para menteri, dia berkata kepada para menteri, “Negera kita dikelilingi oleh beberapa negara yang kuat, setiap tahun kita harus merubah taktik dan memperkuat militer kita, sekarang saya mempunyai sebuah rencana yang luar biasa, yang dapat menyelesaikan masalah ini.”

Seorang menteri  bertanya,”Apa rencana paduka?”

Raja berkata, “Saya akan mendirikan sebuah tembok raksasa yang mengelilingi seluruh perbatasan negara kita, sehingga negara yang lain terpisah dengan negara kita. Maka tidak ada satu negarapun yang bisa menyerang negara kita lagi. Coba kalian pikirkan bukankah ini sebuah ide yang cemerlang dan tak ternilai harganya?”

Menteri itu berkata, “Paduka, ini adalah sebuah proyek besar, apakah rakyat bisa menanggung akibatnya?”

Raja berkata, “Saya tahu, jika membangun tembok itu banyak rakyat yang akan menderita, tetapi untuk jangka panjang hal ini dapat mengurangi peperangan yang dapat menimbulkan petaka dan penderitaan rakyat yang lebih besar. Bukankah hal ini menguntungkan?”

Menteri itu setelah terdiam beberapa saat, dengan serius dan jujur berkata kepada raja, ”Kemarin pagi, ketika terjadi badai salju dan ketika saya akan pergi ke istana, saya melihat di jalanan ada seorang yang berpakaian compang camping dan robek sana-sini terbaring ditengah jalan, kelihatannya dia sudah akan membeku karena kedinginan, tetapi matanya memandang ke langit melagukan pujian kepada Tuhan. Saya sangat heran, lalu bertanya kepada orang tersebut kenapa dia berbuat demikian?, orang itu menjawab, “Tuhan mengkaruniakan badai salju ini sangat menakjubkan, dapat diduga panen gandum tahun depan pasti akan sangat sempurna, orang-orang dapat mengisi perutnya dengan kenyang. Tetapi, bagi saya tahun depan itu terlalu jauh, sekarang saya sudah hampir mati kedinginan!.

Paduka, hamba beranggapan hal ini seperti yang paduka katakan mendirikan tembok raksasa, kehidupan rakyat sekarang sudah cukup menderita, siapa lagi yang bisa memikirkan kemakmuran masa depan? Apakah mereka bisa menunggu sampai tembok raksasa ini selesai dibangun dan siapakah yang bisa menikmati kemakmuran itu?”

Raja terdiam setelah mendengar perkataan menteri itu.
_____________________________
 
Oleh sebab itu ketika kita memikirkan sebuah rencana, harus dipikirkan secara matang, memikirkan keadaan sekarang dan keadaan masa depan, jika tidak rencana yang betapa baikpun mungkin saja hanya sebuah impian saja.

20 April 2012

Teman Setia Pohon

Pada musim semi, sebatang pohon buah daunnya hijau lebat. Pada musim gugur pohon buah ini berbuah, buah terlihat kuning keemasan sangat menggiurkan. Seekor burung jalak terbang ke pohon tersebut, dengan suara keras berteriak memuji pohon tersebut.

“Pohon yang subur, engkau terlihat indah dengan buah-buah pohon ini.” Pohon setelah mendengar pujian tersebut berkata kepada burung jalak, “Teman, tinggallah ditempat saya!.”

Kemudian, seekor burung kenari terbang ke pohon ini, menghadap pohon ini sambil bernyanyi, “Pohon ini sangat hijau, buahnya sangat wangi, sangat bagus.” Pohon berkata kepada burung kenari ini, “Jika engkau ingin memakan buah, silahkan ambil saja!”

Seekor burung pelatuk terbang ke pohon ini, dia mematuk-matuk disana sini di badan pohon buah, membuat pohon buah sangat kesakitan, sambil menjerit kesakitan berteriak kepada burung pelatuk, burung pelatuk berkata, “Saya melihat di dalam tubuh anda ada seekor ulat, saya ingin mematuknya keluar, jika tidak, maka anda akan sakit. “

Si pohon dengan marah berkata, “Omong kosong, engkau mematuk saya, sengaja ingin membunuh saya,  cepat pergi dari sini!”, burung pelatuk akhirnya terbang pergi.

Tidak berapa lama kemudian, pohon menderita sakit, daunnya berubah kuning kemudian gugur. Akhirnya dahannya juga layu, tidak bisa berbuah lagi. Burung jalak terbang meninggalkannya, burung kenari juga tidak datang bernyanyi lagi. Pada saat ini burung pelatuk terbang lagi kesini, walau bagaimanapun pohon menjerit kesakitan dia tidak peduli, mematuk terus sampai seluruh ulat ditubuh pohon terpatuk habis.

Beberapa waktu kemudian, pohon ini tumbuh kembali, daun-daun hijau mulai terlihat, kemudian berbuah lagi. Pada saat ini, pohon dengan perasaan terharu berkata, “Yang bernyanyi dan memuji anda belum tentu adalah seorang teman, tetapi yang bersedia menunjukkan kekurangan Anda, juga bisa membantu Anda, inilah teman sejati.”

17 April 2012

Kelabang Tamak

Sebenarnya dahulu lipan kakinya hanya empat, dapat berlari dan melompat dengan cepat, setiap hari menangkap serangga sebagai makanannya, walaupun agak susah, tetapi cukup mengenyangkan perutnya.
 
Tetapi ketika dia melihat para serangga kebanyakan mempunyai 6 buah kaki, sedangkan dirinya sendiri hanya mempunyai 4 buah kaki, dia sangat tidak puas. Oleh sebab itu dia berdoa memohon kepada Tuhan, “Tuhan, tolong kasih saya lebih banyak kaki lagi, dengan demikian saya bisa berlari lebih cepat daripada para serangga, bisa melompat lebih jauh, sehingga bisa hidup lebih nyaman lagi.”

Tuhan menambahkan 4 buah kaki lagi untuknya, sekarang dia sudah memiliki 8 buah kaki, setelah memiliki 8 buah kaki dia dapat berlari dengan sangat cepat, melompat lebih jauh, sehingga dia dapat menangkap lebih banyak serangga lagi .

Didalam hatinya lipan berpikir, “Dengan 8 buah kaki saja sudah dapat menambah banyak manfaat kepada saya, jika saya bisa lebih banyak kaki lagi, maka saya akan……”

Oleh sebab itu, siang dan malam dia mulai berdoa lagi memohon kepada Tuhan. Tuhan lalu berkata kepadanya, “8 buah kaki sudah sangat bagus, laba-laba juga mempunyai 8 buah kaki, saya rasa engkau jangan menambah kaki lagi!”

Lipan berkata, “Laba-laba mempunyai 8 buah kaki, tetapi dia bisa membuat sarang, sehingga mendapatkan banyak serangga. Saya walaupun mempunyai 8 buah kaki, tetapi tidak bisa membuat sarang, oleh sebab itu serangga yang dapat saya tangkap jauh lebih sedikit daripada laba-laba, ini tidak adil, saya menginginkan lebih banyak kaki, lebih banyak lebih bagus!”

Akhirnya Tuhan menambah lipan 17 buah kaki lagi, asalnya dia sudah mempunyai 4 buah kaki, jadi sekarang dia memiliki 21 buah kaki. Begitu  banyak kaki, saling menghalangi, menjadi beban berat bagi lipan, sehingga dia tidak bisa berlari dan melompat dengan cepat lagi seperti ketika dia mempunyai 4 buah kaki, dia mulai menyesal, oleh sebab itu dia siang malam berdoa memohon Tuhan hanya memberi dia 4 buah atau 8 buah kaki saja.

Laba-laba setelah mendengar lipan dengan susah payah berdoa memohon kepada Tuhan berkata, “Siapa suruh engkau demikian tamak,  sekarang, engkau menjadi seperti ini, Tuhan juga tidak dapat menolongmu lagi!”

14 April 2012

Payung Tuhan

Ada seseorang yang sedang bernaung dari hujan di emperan toko. 

Dia melihat Tuhan yang sedang memegang sebuah payung lewat. Lalu dia meminta Tuhan mengantarnya pulang. Tuhan berkata, “Saya dibawah siraman hujan, engkau dibawah atap tidak memerlukan payung.” 

Orang ini lalu keluar dari tempat berteduh dan berkata, “Sekarang saya sudah kena hujan, antarlah saya pulang.” 

Tuhan berkata, “Saya ditengah hujan tidak basah karena saya mempunyai payung, engkau akan basah karena engkau tidak mempunyai payung, jangan memohon kepadaku, pergilah cari payung.” Setelah berkata demikian Tuhan menghilang dari tempat itu.
_______________________

Inspirasi dari cerita ini mengatakan kepada kita, ketika diri kita sendiri menghadapi kesulitan, janganlah membabi buta mencari bantuan orang lain. Malahan kita harus dengan sikap dingin memikirkan dimana letak kesalahan masalah tersebut, kemudian mencari solusinya.

Bukankah ada pepatah mengatakan, “manusia harus  bisa membantu dirinya sendiri, orang yang sukses seharusnya menolong dirinya sendiri.” Dengan sederhana dikatakan, seorang yang sukses, tidak terlalu mengharapkan bantuan orang lain, bahkan harus pintar menolong diri sendiri. Malahan orang yang selalu tergantung kepada orang lain, pasti akan kehilangan banyak kesempatan.

Daripada dalam keadaan panik mencari bantuan orang lain, lebih bagus biarkan pikiran tetap tenang, sehingga dapat berpikir dengan jernih. Jangan biarkan pikiran kacau ini mengambang terus, dengan demikian didalam kehidupan ini dapat menemukan jawaban dan jalan keluar dari masalah tersebut.

Seorang yang kuat dan kokoh, mungkin tidak memiliki kemampuan, kekayaan dan kekuasaan, tetapi pasti memiliki sifat gigih tidak tergantung kepada orang, mempunyai banyak pengalaman dan pergaulan dengan masyarakat, dengan begitu bisa mengatasi segala kesulitan.

11 April 2012

Membantu orang sekali, lebih bagus daripada membaca kitab suci selama 10 tahun

Ada seorang bijak yang membawa muridnya turun dari gunung untuk menemui umat yang akan mendermakan makanan, setelah menerima makanan, dalam perjalanan pulang bertemu dengan seorang wanita tua miskin yang sedang sekarat karena kelaparan.

Orang bijak itu memerintahkan muridnya untuk memberikan sebagian makanan dan uang yang mereka terima untuk perempuan tua ini. Pada mulanya muridnya merasa enggan,  namun orang bijak itu lalu menceramahi muridnya,”Hidup mati dan berbuat baik adalah niat pikiran yang timbul sejenak, makanan dan uang itu bagi kita adalah bahan untuk mengisi perut tetapi bagi wanita tua ini hal ini dapat menyelamatkan nyawanya.” 

Muridnya sambil berpikir antara mengerti dan bingung menjawab dengan hormat, “Nasehat guru akan saya ingat seumur hidup saya, dikemudian hari jika saya dapat membangun tempat ibadah ,dapat mengumpulkan uang dan makanan yang banyak saya pasti akan membantu fakir miskin.” orang bijak itu setelah mendengar jawaban muridnya menghela nafas dan mengoyang-goyangkan kepalanya.  

Beberapa tahun kemudian sebelum orang bijak ini meninggal dunia dia menyerahkan sebuah kitab suci ke tangan muridnya, mulutnya berkomat-kamit ingin menyampaikan pesan, tetapi sebelum sempat terucap dia sudah menghembuskan nafas terakhir.

Murid ini  mewarisi tempat ibadah dan menjalankannya dengan sukses, dalam beberapa tahun tempat ibadah kecil dan tua ini telah dibangun menjadi sebuah tempat ibadah yang besar, murid ini selalu berpikir setelah  tempat ibadah selesai dibangun, sesuai dengan nasehat gurunya dia akan membantu para fakir miskin,.

Tetapi setelah tempat ibadah ini selesai dibangun dia masih kurang puas terus mengekspansi, sehingga beberapa puluh tahun telah berlalu dan tempat ibadah ini menjadi sangat megah, karena selama puluhan tahun ini dia sibuk terus membangunnya, oleh sebab itu dia sama sekali tidak pernah membantu orang dan mengabaikan berbuat baik. 

Ketika ia akan menemukan ajalnya, tiba-tiba dia teringat kepada kitab suci yang diberikan gurunya, mengambil kitab suci itu dan membuka didalamnya tertulis seperti nasehat gurunya yang pada saat mudanya belum dipahami arti yang sebenarnya, “Membantu orang sekali, lebih bagus daripada membaca kitab suci selama 10 tahun.”
_____________________________
 
Sebenarnya membantu orang lain tidak usah menunggu sampai diri kita sendiri benar-benar kaya , setiap saat kita bisa membantu orang lain ,  membantu orang lain harus keluar dari hati nurani yang tulus, sedangkan pikiran yang timbul bahwa menunggu kita benar-benar mampu dan kaya baru membantu orang lain, itu hanya alasan untuk menutupi hati yang tidak tulus untuk membantu orang lain.

08 April 2012

Lion and Tiger

Pada suatu ketika, ada dua sahabat baik tinggal bersama di naungan sebuah batu. Kedengarannya aneh, kedua sahabat itu adalah singa dan harimau. Ini adalah kisah tentang persahabatan mereka.

Kedua sahabat baik itu bertemu ketika mereka masih sangat kecil untuk mengetahui perbedaan antara singa dan harimau. Jadi mereka sama sekali tidak berpikir bahwa persahabatan mereka tidak biasa. Selain itu, mereka berada di bagian pegunungan yang damai, dan mungkin karena pengaruh seorang biarawan yang tinggal di hutan dekat pegunungan tersebut. Dia adalah seorang pertapa, yang tinggal jauh dari keramaian orang. 

Untuk beberapa alasan yang tidak diketahui, suatu hari dua sahabat itu terlibat dalam sebuah perdebatan konyol . Harimau berkata, "Semua orang tahu udara dingin datang saat bulan sabit menuju bulan mati!" Singa berkata," Darimana Anda mendengar omong kosong  seperti itu? Semua orang tahu hawa dingin datang ketika bulan sabit menuju bulan purnama!

Perdebatan mereka semakin sengit. Mereka tidak bisa meyakinkan yang lain dan tidak bisa mencapai kesimpulan apapun untuk menyelesaikan perdebatan yang memuncak.Akhirnya merekamemutuskan untuk pergi meminta pendapat biarawan yang ada di hutan, yang pasti akan tahu tentanghal-hal seperti ini. 

Mengunjungi biarawan yang damai, singa dan harimau membungkuk hormat dan mengajukan pertanyaan mereka kepada biarawan. Biarawan yang ramah itu berpikir sejenak dan kemudian memberikan jawabannya. "Dingin dapat terjadi dalam setiap fase bulan, dari bulan mati menuju bulan purnama dan kembali ke bulan mati lagi. Adalah angin yang membawa udara dingin tersebut, apakah angin itu dari barat atau utara atau timur. Oleh karena itu, kedua pendapat Anda berdua benar! Dan tidak ada dari Anda berdua yang dikalahkan oleh yang lain.

Beda pendapat itu biasa. Yang paling penting adalah hidup tanpa konflik, untuk tetap saling bersahabat. Persahabatan adalah hal terbaik dalam segala arti. "

Singa dan harimau mengucapkan terima kasih kepada pertapa bijaksana. Mereka senang masih bisa bersahabat. 
__________________________________

Cuaca bisa datang dan pergi, tetapi persahabatan tetap harus dijaga.

07 April 2012

Selamat Paskah


05 April 2012

Mata Tuhan ada dimana-mana

Dahulu kala ada seorang pelajar, pelajar ini sangat jujur. Pada suatu hari kebetulan di akhirat tingkat 7 memerlukan orang, oleh sebab itu dewa langit mempekerjakan orang ini sebagai pegawai sementara. Oleh sebab itu setiap beberapa hari dia akan turun ke akhirat bekerja. Dia mengerjakan bagian pekerjaan administrasi memeriksa kasus-kasus yang terjadi, tidak perlu menghakimi orang.

Selama memeriksa kasus-kasus yang terjadi, dia melihat kasus yang diciptakan setiap orang berbeda –beda, maka hukuman dan karma yang diterima juga berbeda-beda. Setiap dia melihat ada orang yang dihukum berat dan kejam seperti dihukum diatas gunung pedang dan lain-lain, dia selalu menyuruh anak buahnya menolong orang tersebut, tetapi makin ditolong makin banyak orang yang sama sekali tak tertolong lagi.

Pada suatu hari ketika dia sedang memeriksa buku yang mencatat kasus-kasus yang terjadi, dia melihat nama istrinya berada didalam buku tersebut didalamnya tertulis istrinya mencuri ayam tetangganya, ayam itu beratnya 1 kilo 2 ons, melihat kejadian ini dia melipat lembaran yang mencatat kesalahan istrinya ini, supaya lain kali jika diperlukan lebih gampang mencarinya.

Setelah kembali kedunia ini, dia bertanya kepada istrinya apakah telah mencuri ayam tetangganya? Pada permulaannya istrinya tidak mau mengaku, tetapi setelah dia menceritakan kepada istrinya apa yang dia lihat di akhirat, akhirnya istrinya mengaku, karena ayam tetangganya mencuri makan padi yang dijemurnya, karena marah tanpa sengaja dia telah membunuh ayam tetangganya, karena takut dimarahi tetangganya dia mengubur ayam tersebut, dan menyembunyikan kejadian ini.

Pasangan ini kemudian menggali ayam yang telah ditanam, mengambil timbangan menimbangnya pas 1 kilo 2 ons. Pasangan ini sangat terkejut, akhirnya mereka pergi ke rumah tetangganya sesuai dengan harga pasar mengkompensasi kepada tetangganya sekalian meminta maaf kepada tetangganya.

Beberapa hari kemudian, Pelajar ini pergi lagi ke akhirat, membuka buku kasus, dia melihat lipatan yang dibuat tanda dahulu masih tetap ada, tetapi kasus istrinya telah hilang tanpa jejak.
________________________

Mata Tuhan ada dimana-mana, bahkan kesalahan yang sekecil-kecilnya juga akan dicatat dan menerima hukuman yang setimpal, apalagi kesalahan besar sudah tentu akan menerima balasan yang setimpal.

02 April 2012

Sapi Gemuk

Pada suatu hari ada seekor  singa melihat seekor sapi jantan yang gemuk dan kekar sedang memakan rumput ditepi sungai, didalam hati singa berpikir, “Lihat! Badan yang gemuk dan banyak daging, dan keempat pahanya yang kekar, air liur saya sampai menetes!”
Lalu singa memikirkan sebuah cara untuk menjebak sapi jantan ini. Oleh sebab itu dia lari pulang kerumahnya menyediakan sebuah tombak besi dan sebuah ember besar, memancing sapi jantan masuk ke perangkapnya, dia berharap mencari kesempatan mengalihkan perhatian si sapi  sehingga dengan mudah dia bisa menyantap sapi jantan tersebut.

Setelah mempersiapkan semuanya, singa pergi ketepi sungai berkata kepada sapi jantan, “Tuan sapi, saya ingin mengundang anda bersantap malam di rumahku, saya telah menyediakan sebuah hidangan yang lezat untuk disajikan kepada anda.”

Sapi jantan memandang kepada singa berkata, “Kenapa anda tanpa sebab mengundang saya bersantap malam bersamamu?” Singa dengan tertawa menjawab, “Karena saya ingin berteman dengan anda.” Sapi jantan merasa aneh tetapi tetap menerima undangannya.

Sapi jantan mengikuti singa sampai disebuah gua rumah si singa, singa masuk kedalam gua sedangkan sapi jantan tetapi berdiri dimulut gua dengan teliti melihat keadaan sekelilingnya dan memandang kedalam gua, didalam gua sama sekali tidak ada hidangan lezat seperti yang disebut oleh singa, hanya ada sebuah tungku api yang diatas tunggu ada sebuah ember besar berisi air dan sebuah tombak besi.

Sapi jantan menyadari siasat yang tidak baik, tanpa berkata sepatahpun lalu membalikkan badan meninggalkan tempat itu. Ketika singa menyadari sapi jantan meninggalkannya lalu mengejar dibelakang sapi jantan bertanya kepadanya,” Kenapa tanpa berkata sepatahpun engkau meninggalkan saya?”

Sapi jantan menjawab, “Saya berbuat seperti ini ada sebabnya, karena saya tahu santapan lezat yang engkau maksud bukan untuk menjamu saya,  tetapi engkau bermaksud menjadikan saya sebagai santapan lezatmu.” Setelah berkata demikian sapi jantan dengan cepat meninggalkan singa itu sendirian.
____________________________________
Memang diundang makan seseorang adalah hal yang menggembirakan, tetapi harus dengan teliti melihat keadaan sekelilingnya dan memahami maksud seseorang, untuk menghindari hal yang bisa membahayakan lebih bagus jangan menerima undangan dari orang yang tidak dikenal.

30 Maret 2012

Serigala dan kambing

Ada seekor anak ayam telah hilang, Jaksa serigala ketika mengadili kambing berkata, “Ayam adalah tetangga kamu, engkau berada paling dekat dengannya, jika bukan engkau yang memakannya, siapa lagi yang memakannya?”

Kambing berkata, “Tuan jaksa, saya telah difitnah, saya adalah vegetarian, tidak memakan daging, mana mungkin memakan ayam?”.

Jaksa srigala berkata, “Anak ayam demikian wangi, demikian lezat, mana mungkin engkau tidak memakannya? Siapa yang akan percaya!” Para jaksa srigala tertawa dengan licik, semuanya menuduh kambing yang memakannya, akhirnya kambing yang kasihan ini divonis hukuman mati.

_________________

Didalam cerita kecil ini ada sebuah makna besar.

Seluruh kambing mengetahui kambing ini telah difitnah, karena kambing adalah vegetarian, sama sekali tidak tertarik kepada “kelezatan ayam” Tetapi jaksa srigala yang berkuasa ketika menjatuhkan vonis hukuman kambing dengan air liur yang jatuh berkata, “Anak ayam demikian wangi! Demikian lezat….”. Srigala yang memakan ayam tahu kambing ini telah difitnah, dia sengaja mencelakakan kambing ini! Apakah srigala yang lain juga tahu kambing ini telah difitnah? Apakah mereka adalah sekomplotan atau mereka ada kelompok yang dibodohi?

Tentu saja, engkau yang pintar pasti tahu kambing ini telah difitnah; karena engkau tahu benar sifat binatang, engkau juga dapat dengan jelas melihat alasan yang dipergunakan jaksa srigala licik dan korup ketika memvonis kambing. Sedangkan didalam kehidupan yang nyata ini jika kasus yang sama terjadi, hati manusia apakah dengan jelas bisa membedakan mana yang benar dan salah?.

27 Maret 2012

Sarang Burung Gagak

Alkisah ada dua burung gagak bersaudara hidup di dalam sebuah sarang. Pada suatu hari, di sarang itu terdapat sebuah lobang. Apa yang terjadi kemudian?

Kedua burung gagak itu, saling berpikir.

”Adik pasti akan memperbaikinya!” pikir burung gagak yang besar.

Hal yang sama dipikirkan oleh burung gagak yang kecil.
”Abang pasti akan memperbaikinya!” pikirnya.

Oleh karena itu, mereka berdua tidak ada yang memperbaiki, sehingga lobang ini makin lama menjadi makin besar.

Burung gagak yang besar kali ini berpikir.
”Adik pasti akan memperbaiki, apakah sarang yang mempunyai lobang yang begitu besar masih dapat ditempati?” pikirnya lagi.

Burung gagak yang kecil berpikir hal yang sama juga.
”Abang pasti akan memperbaiki, apakah sarang yang mempunyai lobang yang begitu besar masih dapat ditempati?”

Akhirnya mereka berdua tidak ada yang memperbaikinya.

Sampai pada musim dingin, angin berhembus dengan kencang, salju turun dengan deras. Kedua bersaudara burung gagak ini meringkuk dalam sarang yang berlobang ini sambil berteriak.

”Uhh… sungguh… ding….in…, ding….in sekali!”

Kembali kedua burung gagak ini, berpikir tentang lobang yang semakain membesar itu.
”Cuaca yang demikian dingin, adik pasti tidak tahan, pasti akan memperbaiki!” pikir burung gagak yang besar.

Burung gagak yang kecil berpiki hal yang sama.
”Cuaca yang demikian dingin, abang pasti tidak tahan, pasti akan memperbaiki!” pikir burung gagak yang kecil.

Tetapi mereka berdua tidak ada yang beranjak dari tempatnya, malahan makin meringkukkan badannya.

Angin makin lama makin kencang, turunnya salju juga makin lama makin deras. Akhirnya sarang mereka berdua terhembus angin jatuh ke tanah dan mereka berdua mati beku didalam sarang yang berlobang besar.
____________________________

Cerita diatas menyampaikan pesan bahwa betapa menakutkannya sifat egois itu. Jika di dalam masyarakat ini setiap orang bersifat egois, maka mempunyai banyak uang pun juga tidak bisa membeli kehangatan jiwa dan kebahagiaan yang sejati.

24 Maret 2012

Kisah 2 butir Biji

Ada dua buah biji yang sedang berbaring berdampingan di tanah subur. Mereka terlibat dalam sebuah percakapan hangat.

Biji yang pertama berkata, "Aku ingin tumbuh, Aku ingin mengirim akar saya ke dalam tanah di bawahku, dan mendorong kecambahku melalui kerak bumi di atasku ...! Aku ingin membentangkan tunas lembutku seperti spanduk untuk mengumumkan kedatangan musim semi ... aku ingin merasakan kehangatan matahari di wajahku dan embun pagi pada kelopakku! "

Dengan begitu biji itupun lalu tumbuh ...

Biji kedua berkata, "Aku takut jika aku mengirim akar ke tanah di bawahku, aku tidak tahu apa yang akan aku hadapi di dalam gelap.. Jika aku mendorong jalan melalui tanah yang keras di atasku, maka itu dapat merusak kecambah halusku ... dan jika aku membiarkan kuncupku terbuka maka siput akan mencoba untuk memakannya. Jika aku membuka kelopak bungaku, maka anak kecil mungkin akan mencabut aku dari tanah. Tidak…jauh lebih baik bagiku untuk menunggu sampai semuanya aman."

Lalu biji itupun menunggu ...

Beberapa waktu kemudian, di awal musim semi seekor ayam sedang menggaruk-garuk halaman di sekitarnya untuk mencari makanan, dan akhirnya ayam tersebut menemukan sebutir biji (biji yang kedua) yang sedang menunggu untuk tumbuh dan segera memakannya.

_____________________

Mereka yang menolak untuk menerima resiko dalam usaha untuk tumbuh akhirnya hanya akan ditelan oleh kehidupan.

21 Maret 2012

Monyet dan Landak

Ada seekor monyet yang menjadi kepala geng diantara para binatang kecil, sifatnya sangat sombong dan nakal, selalu menimbulkan kekesalan diantara para binatang, tetapi mereka tidak berani menegurnya.

Pada suatu hari, monyet berkata kepada kelinci, “Hari ini cuaca sangat cerah, ayo kita naik ke gunung bertamasya.” Kelinci menggelengkan kepalanya menolaknya.

Monyet merasa kesal, lalu mengajak tupai,tetapi tupai juga menolak. Monyet lebih kesal lagi, lalu memutarkan badannya mengajak srigala, tetapi srigala juga tidak suka kepada monyet, dan menolaknya. Setelah ditolak oleh semua binatang kecil, monyet tidak tahu harus berbuat apa lagi, akhirnya dia dengan kesal sendirian naik ke atas gunung.

Setelah sampai diatas gunung, dia melihat seekor landak sedang menggulungkan badannya seperti sebuah bola sedang tidur siang. “hei! Hei! Bangun! Bangun saya sudah datang!.”

“Jangan berisik! Jangan mengganggu tidur siangku!” ujar sang landak yang masing mengantuk.

“Sungguh tidak tahu diri!, badanmu begitu kecil tetapi masih sombong!, rasakan saya akan menduduki engkau seperti sebuah kursi!” Monyet menghina landak sambil duduk diatasnya.

Landak sangat marah, sambil mengibaskan badannya sehingga semua duri landaknya berdiri, “Aduh… sakit! Sakit!” sambil berteriak dan berlari monyet memegang pantatnya yang kesakitan.

__________________

Ketika seseorang menjadi terlalu sombong, memandang rendah setiap orang, dia tidak akan melihat kelemahan dirinya sendiri dan kelebihan yang dimiliki oleh orang lain. Jika kita dapat lebih banyak melihat kelebihan orang lain, lebih banyak menghormati orang lain, dan selalu intropeksi kepada diri sendiri maka orang tersebut akan dihormati orang lain juga.

18 Maret 2012

Selalu Bersedih

Ada seorang yang setiap hari wajahnya selalu cemberut dan bersedih, tidak dapat makan, tidak dapat tidur, tubuhnya kurus kering, jika ada angin kencang maka dia akan tertiup terbang.

Malaikat melihatnya dalam hatinya tidak tega, lalu bertanya kepada orang ini “Kenapa engkau setiap hari sedih? Ada hal apakah yang menimbulkan kesedihanmu, sehingga wajahmu setiap hari cemberut?”

Orang ini menjawab “Ada orang yang mengatakan bahwa permata matahari dan permata bulan adalah harta yang tak ternilai harganya, kapankah saya bisa mendapatkannya?”

Malaikat sangat iba kepadanya, memutuskan akan memenuhi permintaannya dan menjelma batu permata matahari dan batu permata  bulan kepadanya. Tetapi tidak berapa lama kemudian, malaikat melihat orang ini tetap bersedih, malahan lebih kurus dan mengenaskan daripada dahulu.Malaikat bertanya kepadanya lagi, “ Ada apa dengan dirimu? Kenapa engkau bersedih lagi?”

Orang ini dengan mengeryitkan dahinya sambil berkeluh kesah berkata :” Aduh! Setiap hari setiap saat saya selalu khawatir bisa kehilangan batu permata saya!”

Malaikat membentangkan kedua tangannya, sambil menggeleng-gelengkan kepalanya berkata :”Ketika belum mendapatkannya, dengan sedih memikirkannya kenapa belum mendapatkannya? Setelah mendapatkannya,lalu takut kehilangan, orang yang seperti dirimu, bagaimana bisa mendapatkan kebahagian dan kegembiraan?”

15 Maret 2012

Miskin yang sesungguhnya

Dahulu, ada sebuah keluarga yang sangat kaya, karena ingin memberi pelajaran kepada putranya untuk menghargai kekayaannya, maka dia menitipkan putranya dirumah saudaranya yang tinggal di desa supaya putranya merasakan bagaimana menjadi orang miskin.

Setelah beberapa minggu berlalu, putranya kembali dari desa dan bapaknya bertanya kepadanya, “Sekarang engkau sudah mengerti apa artinya menjadi “fakir miskin”?

Dengan percaya diri, putranya berkata, “Sekarang saya sudah tahu ayah!”

Ayahnya berkata lagi, “Kalau begitu coba jelaskan kepada ayah!”

Putranya berkata, “Di beranda rumah kita malam hari ada lampu listrik, tetapi di rumah penduduk desa mempunyai langit yang penuh dengan bintang-bintang; dirumah kita tempat bergeraknya walaupun luas, tetapi tempat bergerak penduduk desa lebih luas lagi; makanan dirumah kita harus dibeli dengan uang, tetapi penduduk desa makanan mereka ditanam sendiri, tidak habis dimakan malahan dapat dibagikan kepada tetangga; saya dirumah setiap hari dilayani pelayan, tetapi penduduk desa selain mengurus diri sendiri juga dapat melayani orang lain; rumah kita dikelilingi oleh empat dinding, tetapi dikelilingi oleh sekelompok teman yang melindungi mereka !”

Orang kaya ini setelah mendengar penjelasan anak terbengong disana, putranya melanjutkan berkata lagi :
“Ayah terima kasih engkau membuat saya mengerti betapa miskinnya kita yang sebenarnya!”

12 Maret 2012

Cara cerdik menaklukkan serigala

Ada dua orang anak kecil pengembala sapi tak bersenjata yang sangat pemberani dan gagah, mereka berdua bersama-sama naik keatas gunung mengembala sapi, ditengah perjalanan mereka melihat ada sebuah sarang srigala.

Lalu mereka berdua berunding, “Serigala adalah binatang buas, sering mencelakakan orang, memangsa ternak orang kampung, kita harus memusnahkannya.” Tetapi hanya mengandalkan kita berdua apakah mungkin? Serigala yang demikian buas dan bertenaga besar?”

Ketika sedang berunding mereka berdua memandang ke arah sarang serigala, melihat induk srigala sedang tidak berada ditempat, hanya terdapat 2 ekor anak srigala yang masih kecil. Lalu mereka mendapat akal, mereka berdua masing-masing menangkap seekor anak srigala, masing-masing naik ke atas pohon yang jaraknya beberapa meter jauhnya.

Setelah beberapa saat, induk serigala ini pulang ke sarangnya, melihat anak-anaknya telah hilang, dengan panik dia memanggil-manggil anaknya, pada saat ini satu satu anak pengembala sapi yang berada diatas pohon dengan sekuat tenaganya menarik telinga anak serigala yang dipegangnya, anak srigala merasa kesakitan dan berteriak kesakitan, induk srigala mendengar teriakan anaknya, dia lari ke tempat asal suara teriakan berada.

Melihat anaknya telah ditangkap oleh pengembala sapi dan berada diatas pohon, induk serigala sangat marah, berusaha memanjat dan melompat ke atas pohon, dengan cakarnya berusaha mencakar batang pohon tetapi pohon terlalu tinggi dia tidak bisa naik keatas. Pada saat ini ditempat yang tidak jauh salah satu pengembala sapi melihat kejadiannya seperti dengan pengembala sapi yang lain dia menarik telinga anak serigala yang satu lagi, anak serigala merasa kesakitan lalu berteriak.

Mendengar teriakan anaknya yang satu lagi, induk serigala lari ke tempat asal suara, melihat anaknya yang satu lagi berada diatas pohon ditangkap oleh pengembala sapi yang lain, dia semakin marah, berusaha dengan sekuat tenaga memanjat dan melompat tetapi pohon terlalu tinggi dia tidak bisa naik.

Sedangkan pengembala sapi yang diseberang melihat kejadian ini langsung menarik telinga serigala kecil ini lagi, serigala kecil menjerit kesakitan mereka lakukan bergiliran, sehingga induk serigala berlari mondar mandir dengan panik, akhirnya langkah induk srigala semakin lama semakin lemah dan akhirnya terjatuh karena kecapekan.

Mereka berdua mengintip dari atas pohon melihat induk srigala sama sekali tidak bisa bergerak lagi, lalu mereka turun dari pohon memeriksa induk serigala yang kecapekan.

Kedua gembala kecil ini dengan akal yang bijaksana dan kepintaran mereka, akhirnya mereka dapat mengalahkan serigala besar dan buas ini.
______________________

Kita juga sama jika menghadapi musuh yang lebih kuat daripada kita, kita harus mengunakan akal dan kepintaran kita dengan demikian kita baru bisa mengalahkan musuh yang lebih kuat dari kita.

09 Maret 2012

Si Pintar & Pendayung Sampan

Pada suatu hari seorang pandai sedang duduk disebuah sampan untuk menyeberangi sungai, dalam perjalanan professor mulai mengobrol dengan pendayung sampan ini.

Si pandai bertanya kepada pendayung sampan, “Apakah engkau mengerti sejarah?”

Pendayung sampan menjawab, “Saya tidak mengerti”

Si pandai bertanya lagi, “Apakah engkau mengerti perekonomian?”

Pendayung sampan menjawab, “Saya tidak mengerti”

“Lalu apa yang engkau bisa? Berhitung saya rasa engkau tentu bisa.” Si pandai dengan penasaran bertanya lagi.

“Maaf! Saya tidak mengerti apapun.” Pendayung sampan ini menjawab dengan jujur.

Si pandai dengan sombong menjawab, “Aduh! orang yang tidak mengerti apapun hidupnya sangat menyedihkan!”

Pendayung sampan bertanya kepada si pandai, “Apakah engkau bisa berenang?”

Si pandai berpikir sejenak menjawab, “Apapun saya bisa, hanya berenang saya belum belajar.”

Pada saat ini tiba-tiba angin kencang bertiup, karena angin kencang ini ombak berubah menjadi besar, sampan kecil ini  terbalik, dan kedua orang ini jatuh ke dalam sungai. Si pandai yang tidak bisa berenang sangat ketakutan dan berteriak teriak gelagapan meminta tolong.

Dengan keahliannya berenang, pendayung sampan ini menyelamatkan Si pandai naik keatas pantai. Ketika sampai di tepian ia berkata, “Apapun saya tidak bisa, tetapi jika hari ini bukan karena saya, engkau sudah tidak mungkin bisa hidup lagi.”

06 Maret 2012

Sumur Gila

Dahulu ada sebuah Negara, seluruh penduduk negara itu menderita penyakit gila, mereka setiap hari berteriak, tertawa, menangis, melakukan semua hal yang tidak masuk akal, mengapa bisa demikian?

Rupanya dinegara ini ada sebuah sumur yang bermata air gila, setiap orang yang meminum air sumur ini akan berubah menjadi gila. Hanya raja sendiri di negara ini yang tidak gila, karena seluruh penduduk meminum dari sumber air gila ini sehingga mereka semuanya berubah menjadi gila.

Alasan raja negara ini tidak menderita penyakit gila adalah karena hanya dia sendiri yang tidak meminum dari sumur air gila, raja mempunyai sumur tersendiri yang hanya dia sendiri yang minum. Karena seluruh penduduk negara ini menderita penyakit gila, dimata mereka raja yang normal ini malahan dianggap menderita suatu penyakit. Oleh sebab itu mereka mendiskusikan bagaimana cara mengobati “penyakit” rajanya. Mereka bergiliran mengobatinya, ada yang memakai akupuntur, obat-obat herbal, berdoa, memaksanya memakan berbagai macam obat segala cara telah dilakukan tetapi “penyakit” raja tetap tidak sembuh. Karena tidak tahan disiksa oleh mereka akhirnya raja pergi ke sumur sumber air gila meminum air gila.

Setelah raja meminum air gila, segera mendapat penyakit gila, dan berubah menjadi orang gila. Akhirnya seluruh penduduk negara ini dari atas ke bawah dari raja sampai rakyat jelata semuanya terdiri dari orang gila, dari orang dewa sampai anak-anak melakukan hal yang tidak masuk akal, semua orang hidup dengan gembira setiap hari tertawa tanpa memikirkan yang lain.

Sumur mata air gila ini menceritakan kepada kita, hidup diantara orang gila, seorang yang mempunyai pikiran sehat dan prilaku yang normal jika ingin mempertahankan prinsipnya yang benar berada dalam lingkungan hidup orang-orang yang memutar balikkan fakta yang putih bisa berubah menjadi hitam, yang hitam bisa berubah menjadi putih betapa sulitnya.

Disisi lain cerita sumur mata air gila pada suatu waktu ketika dewa turun dari langit terjadi gempa bumi yang menyebabkan pudarnya kekuatan sihir dari sumur mata air gila ini. Ketika semua orang perlahan-lahan pulih, akhirnya mereka benar-benar menyadari apa itu penyakit dan apa itu normal. Mereka lalu meninggalkan pesan dan catatan yang memperingatkan kepada keturunan mereka bahwa kekuatan sihir yang jahat tidak akan abadi. Kebenaranlah yang akhirnya akan menang.

03 Maret 2012

Tanduk Rusa

Ada seekor rusa yang berada dibawah terik matahari sedang mencari sumber air untuk diminum, setelah berjalan cukup lama akhirnya dia menjumpai sebuah danau, dengan cepat dia menuju ke danau itu, dan berhenti ditepi danau dengan lahapnya menundukkan kepalanya meminum air danau, setelah puas meminum air dia melihat bayangannya sendiri didalam air danau, setelah diperhatikan dengan teliti semakin lama dia semakin puas dengan tanduk yang berada diatas kepalanya.

“Woii, tanduk diatas kepala saya makin dilihat makin cantik!, sungguh tidak terpikir tanduk siapa lagi yang bisa menandingi tanduk seindah ini.” kebanggaan timbul dari hati rusa wajahnya memancarkan senyum rasa puas, “tetapi…” mata rusa dari tanduk turun ke bawah, lalu dia melihat kakinya.

“Waduh, kaki saya kelihatan sangat panjang dan kecil, makin dilihat makin jelek!, sangat menyebalkan!” Rusa sambil mengguman menggeleng-gelengkan kepalanya. Ketika rusa sedang mengfokuskan diri memperhatikan bayangan dirinya sendiri diair danau, ada seekor singa muncul ditempat yang tidak jauh dari tempat rusa, dengan diam-diam mendekati rusa.

Pada saat ini kebetulan rusa memalingkan kepalanya, melihat singa dengan panik dia berlari dengan cepat, karena keempat kakinya panjang dia dapat berlari sangat cepat, ketika dia berlari ke semak-semak, singa sudah tidak dapat mengejarnya, “uhh..uhh.. untung saya dapat berlari dengan cepat, jika tidak habislah saya!”

Rusa sambil berlari sambil bersyukur kepada kakinya yang panjang, sambil terus berlari dia masuk kedalam hutan, namun tandauknya tersangkut di dahan pohon. “Aduhh… tanduk saya tersangkut didahan pohon.. tolong….” sehingga dia tidak bisa bergerak lagi, oleh sebab itu singa yang mengejar dari belakang dapat dengan mudah menangkapnya, dan menjadikannya santapan yang lezat.

Rusa yang malang ini, sebelum ajalnya tiba berkata, “Saya sungguh malang, tidak disangka, kaki yang paling saya benci ini sebenarnya adalah yang bisa menyelamatkan saya, sedangkan tanduk yang paling saya banggakan ini malahan yang mencelakai saya!”
________________________

Terkadang sebuah barang dari penampilannya tidak cantik namun bermanfaat, ada barang yang terlihat indah tetapi sangat rapuh dan tidak berguna, baik buruknya barang bukan dilihat dari penampilan, oleh sebab itu  jangan kita tertipu dengan penampilan atau sebuah benda.

29 Februari 2012

Gajah

Ada seekor gajah, tubuhnya sehat dan besar, tabiatnya sangat penurut, Raja sangat sayang kepadanya, dan mendirikan sebuah pemukiman yang cantik sebagai rumahnya.

Ada sekelompok perampok yang tertarik kepada pemukiman gajah  yang sangat tenang dan sunyi, beberapa malam berikutnya kelompok perampok ini berkumpul disana membahas cara membobol rumah orang, seperti bagaimana merusak pintu orang, menembak orang, bagaimana melarikan diri serta jika kepergok orang lain bagaimana cara melawan dan membunuh saksi mata dan sebagainya!

Karena gajah mendengar pembicaraan mereka yang kasar dan buas, sifat gajah berubah menjadi emosional, melihat orang maka akan menyerang orang dengan belalainya menyerang orang, melihat binatang kecil selalu menginjaknya, sifatnya seperti telah berubah menjadi gila.

Penjaga gajah segera melaporkan hal ini kepada raja, mendengar hal ini raja menjadi khawatir, gajah yang demikian penurut kenapa bisa menjadi demikian? Ada seorang menteri yang  bijaksana bersedia  menyelidiki keadaan ini.

Menteri ini sampai dipemukiman gajah, memeriksa keadaan gajah, gajah ini kulit dan tubuhnya semuanya kelihatan sangat sehat dan normal, sama sekali tidak sakit, kenapa bisa berubah menjadi demikian emosional?

Dia berpikir, lalu bertanya kepada penjaga gajah, “Dalam waktu dekat ini apakah disekeliling pemukiman gajah ini ada kelainan, apakah ada orang asing yang selalu berlalu lalang?”

“Ada! Ada! Beberapa waktu ini ada sekelompok orang yang selalu berbicara didekat pemukiman ini tetapi saya tidak tahu apa yang mereka bicarakan? Mereka kelihatannya bukan orang baik-baik.” Setelah menteri mendengar penjelasan penjaga gajah segera mengerti, “Oh ya, sekarang saya mengerti sebabnya.”

Menteri lalu melaporkan hal ini kepada raja, “Baginda, keadaan fisik gajah sangat sehat, tetapi pikirannya terganggu oleh pembicaraan sekelompok orang jahat, sehingga menjadi cepat emosional, saya pikir lebih bagus mengundang seseorang yang bijaksana dan berilmu tinggi berbicara dengannya, dengan demikian bisa membuat sifat baiknya kembali seperti semula.”

Raja lalu mengundang seorang yang bijaksana dan berkarakter santun, setiap hari berbicara hal yang baik dan arif, beberapa waktu kemudian gajah berubah menjadi tenang, kembali kepada sifat penurutnya yang semula.

Memang keadaan lingkungan  bisa dengan cepat mempengaruhi orang, berada dilingkungan orang jahat orang yang betapa baikpun segera dapat berubah menjadi orang jahat, selalu berada di lingkungan orang yang baik dan berbicara dengan arif dengan segera kitapun dapat berubah menjadi baik dan berbicara dengan arif.

26 Februari 2012

Mencari Kepandaian

Ada seorang anak yang dari kecil sudah sangat pintar.

Ketika dia berumur 5-6 tahun sudah pintar memasak, menanam sayur, membuat sajak dan cerita, bernyanyi, menulis, berhitung. Orang di kampung halamannya semua memujinya dan mengatakan bahwa setelah besar dia pasti akan menjadi seorang yang genius, pujian mereka membuatnya menjadi sombong.

Sehingga mulai saat itu di sudah tidak melakukan apapun dan sama sekali tidak belajar apapun lagi dia berpikir “Saya adalah seorang yang lebih pintar dari dewa, ketika dewasa apa yang tidak bisa saya lakukan?.”

Waktu berlalu dengan cepat, dalam waktu sekejab dia sudah berumur 16 tahun, badannya tinggi besar dan gagah, tetapi dia tidak bisa melakukan pekerjaan apa saja dan tidak mengerti apa-apa. Teman-teman yang sebaya dengannya semuanya pintar dan dapat melakukan pekerjaan apa saja, membuat dia menjadi minder dan bertanya kepada ayahnya,

“Sewaktu kecil saya sangat pintar, kenapa sekarang saya tidak mengerti apapun dan tidak bisa melakukan pekerjaan apapun?” Ayahnya menjawab. “Sejak berusia enam tahun sampai sekarang engkau bermain terus, dalam waktu puluhan tahun ini engkau sudah kehilangan semua kepintaranmu, jika engkau ingin bisa melakukan semua pekerjaan dengan baik, engkau harus mencari kembali kepintaranmu.”

Keesokan harinyanya, dia berjalan dari desa ke desa naik turun gunung dan melewati sungai dan kolam mencari selama 49 hari berturut-turut dia sama sekali tidak dapat mencari kembali kepintaran sedangkan bayangan kepintaran juga tak terlihat, lalu dia pulang ke rumah bertanya kepada ayahnya, “Sebenarnya mereka menghilang kemana ya papa?” Ayahnya menjawab, “Mungkin kepintaranmu sudah dihempus angin ke cakrawala, diterjang air bah ke lautan lepas, engkau pergilah ke ujung bumi untuk menemukannya.”

Akhirnya, dia membawa sedikit bekal dan air menempuh perjalanan menempuh gunung dan menyeberangi sungai, bertanya kepada semua orang yang ditemuinya, mereka semua bilang tidak pernah melihat kepintarannya, akhirnya dia bertemu dengan seseorang tua yang rambutnya sudah putih semua sedang membuka lahan di pengunungan.

Lalu dia bertanya kepada orang tua ini, “ Kakek, dulu saya suka bersenang-senang dan bermain sehingga saya kehilangan kepintaran saya, apakah kakek pernah bertemu dengan kepintaran saya?”

Melihat ketulusan hatinya, orang tua ini menjawab, “Anakku, saya tahu kepintaranmu dimana? Tetapi engkau harus bekerja selama 3 tahun untuk saya, supaya bisa mencari kembali kepintaranmu.”

Anak itu berpikir jika bisa mencari kembali kepintaran saya 5 tahun bekerja saya juga rela, tetapi saya sekarang apapun tidak mengerti, apakah saya masih bisa membantu kakek ini.

Lalu dia berkata kepada kakek ini, “Saya sama sekali tidak bisa melakukan pekerjaan apapun, apakah saya berguna untuk kakek?”

Kakek tua berkata, “Tidak masalah, asalkan engkau mau belajar, saya akan mengajarimu.” Mulai saat itu setiap hari dia melakukan pekerjaan yang diajarkan kakek tua seperti, membajak sawah, mencangkul, menanam sayur, memasak nasi, mencari kayu dan pekerjaan apa saja.

Tiga tahun telah berlalu, anak itu selama mengikuti kakek tua mempelajari banyak hal, seperti bercocok tanam, memasak, belajar membaca ,menulis, bernyanyi dan bersajak. Dia meminta kembali kepada kakek tua ini kepintarannya, kakek tua berkata, “Anakku, sekarang engkau sudah mengerti banyak hal, sekarang engkau sudah boleh kembali ke rumahmu, semua kepintaranmu sudah saya letakkan kedalam otakmu, engkau harus menjaganya baik-baik jangan sampai kehilangan lagi!”

Pada saat ini dia menjadi sadar bahwa kepintarannya hilang karena dia terlalu suka bermain dan bersenang-senang, kepintaran tersebut bisa kembali hanya dengan rajin, bekerja keras dan berusaha semaksimal mungkin.

Rajin adalah sebuah kebajikan, hanya dengan rajin dan gigih yang bisa menutupi semua kekurangan. Jika seseorang hanya karena pintar lalu bersikap berleha-leha tidak ingin belajar dan bekerja keras, akhirnya akan kehilangan semuanya. Sebenarnya kepintaran itu ada dimana yaitu terus menerus belajar dan menambah pengetahuan.


23 Februari 2012

Tuan yang kikir

Ada seorang kakek tua, dia membuka sebuah perusahan yang menguntungkan. Ssetelah beberapa tahun berlalu, kakek tua ini menjadi seorang yang sangat kaya.

Tetapi dia tidak mempunyai anak dan keluarga, dia hanya tinggal sendirian di sebuah rumah yang besar.

Kakek ini setiap hari bangun sangat subuh, dia sudah mulai membanting tulang bekerja sampai hari menjadi gelap baru berhenti dan beristirahat. Oleh sebab itu setiap hari dia menghasilkan banyak uang, tetapi karena sangat pelit dia memakan makanan yang sangat sederhana, dan memakai pakaian yang sudah sangat jelek.

Dia sangat hemat, jika terpaksa mengeluarkan uang untuk membeli makanan maka hatinya akan sakit selama beberapa hari tidak dapat makan dan tidur dengan nyenyak.

Biasanya jika menjumpai orang yang ingin pinjam uang dia akan mencari berbagai alasan dan sama sekali tidak akan meminjamkan uang kepada orang lain.

Pada suatu hari ada seorang yang sangat miskin, dengan wajah sangat memelas datang ke rumahnya meminta pinjaman sambil berkata, “Ibu saya sudah lama cacat berbaring di tempat tidur, istri saya kesehatannya sangat buruk tidak bisa bekerja keras, hasil panen saya tahun ini sangat buruk, sehingga tidak cukup membiayai  keluarga saya. Kemarin anak saya sakit keras, saya benar-benar sial. Sudah tidak ada uang untuk mengobatinya, mohon belas kasihan tuan untuk meminjamkan kepada saya sedikit uang.”

Kakek tua ini sama sekali tidak bergeming, dengan tidak berbelas kasihan berkata, “Apa gunanya engkau memohon kepada saya? Saya sama sekali tidak mempunyai uang!”

Bapak yang mau meminjam uang ini tidak putus asa, mengikuti kakek tua ini terus sambil terus memohon, “Tolonglah tuan berbuat baik hati, tuan mempunyai banyak uang, tidak mungkin tuan tega melihat anak saya sakit keras dan meninggal, tolonglah pinjamkan saya sedikit uang, saya pastilah akan membalas budi tuan.”

Bapak yang mau meminjam uang ini memohon dengan memelas terus menerus, sehingga kakek tua ini akhirnya tidak tahan oleh sifatnya, lalu  masuk kedalam kamarnya dengan perlahan-lahan mengambil 10 dollar, dan keluar dari kamarnya berjalan sangat perlahan.

Berjalan beberapa langkah dia mengambil 1 dollar dimasukkan kembali ke kantong sakunya, berjalanan beberapa langkah memasukkan 1 dollar ke dalam sakunya, akhirnya sampai di ruang tamu uang yang tersisa ditangannya hanya 5 dollar, dengan enggan dia menyerahkan uang itu.

Hatinya sangat sakit sampai memejamkan kedua matanya, tidak tega melihat uangnya dipinjamkan, sambil terus berpesan, “Saya sudah meminjamkan seluruh harta saya kepada kamu, ingat jangan memberitahukan kepada orang lain, jika tidak mereka semua akan datang meminjam uang kepada saya.”

Bapak yang meminjam uang ini dengan sedih menerima uangnya sambil berkata, “Uang 5 dollar ini mana cukup untuk mengobati anak saya, tuan sungguh kejam!” Kakek tua ini juga menangis tetapi dia menangis karena sakit meminjamkan uangnya.

Tidak berapa lama kemudian kakek tua ini meninggal, karena dia tidak ada pewaris, semua harta dan rumahnya diambil alih oleh pemerintah,  semua harta bendanya menjadi milik Negara.

Uang dan harta ketika lahir tidak dibawa, mati juga tidak bisa dibawa, semua ini disediakan untuk dipergunakan, tetapi kakek tua ini hanya mengumpulkan harta, hemat makan dan pakaian akhirnya hanya menjadi budak harta.

20 Februari 2012

Itik Liar

Musim dingin telah tiba, sekelompok itik liar terbang migrasi ke arah selatan. Mereka terbang berbaris membentuk sebuah huruf V yang cantik, banyak orang yang memandang ke langit mengagumi kecantikan mereka.

Pada suatu hari, ada seekor itu dari langit memandang ke bawah, tampak ada suatu tempat yang menarik perhatiannya, tempat itu adalah sebuah peternakan itik.

Di sana ada sekelompok itik peliharaan, sedang memakan jagung, mereka bergoyang lenggang lenggok di sekitar peternakan itik.

Sang itik itu sangat gembira melihat pemandangan itu, lalu menggerutu sendiri, ”Setiap hari terbang di atas langit sangat melelahkan! Saya akan singgah ke tempat itu sebentar untuk beristirahat sambil memakan jagung, ini adalah sebuah hal yang fantastis!” Setelah mempertimbangkan sejenak, itik itu meninggalkan kelompok itik liar terbang ke bawah ke peternakan itik.

Dia mendarat di tengah itik peliharaan, dan bergabung dengan mereka berjalan bergoyang kesana-kemari sambil memakan jagung dengan gembira.

Kelompok itik liar yang sedang terbang tidak peduli dia terpisah dari kelompok. Mereka terus terbang melanjutkan perjalanan migrasi ke selatan. Melihat mereka terus terbang, itik itu cuek saja, sambil berpikir, setelah beberapa bulan ketika mereka kembali ke tempat ini tidak akan terlambat jika saya bergabung kembali dengan mereka.

Waktu berlalu dengan cepat beberapa bulan telah berlalu, kelompok itik liar kembali terbang pulang ke utara, ketika itik itu melihat kelompok itik liar ini, mereka terbang dengan bebas, itik itu mulai bosan dengan kehidupan di peternakan itik.

Karena bagaimanapun dia berjalan kesana-sini seluruh tempat ini penuh dengan lumpur, yang dilihat juga hal yang sama setiap hari yaitu sekelompok itik peliharaan.

“Sudah waktunya saya kembali ke kelompok saya!” pikirnya.

Oleh sebab itu dia dengan sekuat tenaga mengepakkan sayapnya mencoba terbang, tetapi selama ini dia telah makan banyak jagung sehingga membuat tubuhnya menjadi gemuk, lagipula dia sudah lama tidak mengepakkan sayapnya.

Oleh sebab itu, begitu dia mencoba terbang dia langsung terjatuh kembali ke tanah, karena terbang terlalu rendah dia terjatuh kembali ke peternakan itik. Sambil menghela nafas dia berkata kepada dirinya sendiri, “Apa boleh buat, saya akan tungguh beberapa bulan lagi, ketika mereka pulang lagi dari daerah selatan baru saya bergabung dengan mereka juga tidak akan terlambat, pada saat itu, saya akan kembali menjadi itik liar".

Musim semi berganti musim dingin telah tiba. Ketika kelompok itik liar kembali melewati peternakan itik, itik itu mencoba sekali lagi mengepakkan sayapnya terbang, tetapi sudah terlambat, dia tidak berdaya terbang lagi berat badannya makin bertambah.

Sejak saat itu setiap musim dingin dan musim semi, dia selalu hanya bisa memandang kelompok itik liar teman-temannya terbang dengan bebas di atas kepalanya, mereka seolah-olah berteriak memanggilnya, tetapi walaupun betapa inginnya dia terbang ke atas tetapi tidak mempunyai tenaga lagi. Sampai pada akhirnya, ketika kelompok itik liar ini melewati kepadanya dia juga tidak  peduli lagi, sekarang dia sudah menjadi seekor itik peliharaan di peternakan itik.

____________________________

Terkadang, kehidupan kita juga tidak akan dapat bertahan hidup seperti itik liar ini. Di dalam perjalanan hidup kita ini, sepanjang jalan akan menghadapi berbagai godaan, jika kita tidak bisa menahan godaan hanya demi sebutir jagung, maka kita akan kehilangan seluruh angkasa.

17 Februari 2012

Kantong Dendam

Di Mesir kuno ada sebuah legenda, dimana ada seorang pahlawan, pada suatu hari dia sedang dalam perjalanan melewati jalan pegunungan yang berliku-liku, tiba-tiba kakinya tersenggol sebuah kantong yang menghalangi jalannya.

Pahlawan ini lalu menginjak kantong, kantong ini bukan saja tidak pecah malah menjadi semakin besar, semakin lama semakin besar, pahlawan ini menjadi emosi lalu mengambil sebuah kayu yang terdapat dipinggir jalan, memukul kantongan ini, kantongan ini semakin besar akhirnya menutup seluruh jalan, pahlawan yang kecapekan ini tidak bisa berbuat apa-apa, akhir dia terduduk kelelahan.

Pada saat ini dari hutan keluar seorang suci, orang suci ini berkata kepada pahlawan ini, “Temanku, jangan menyentuh kantong itu, lupakan dia, menghindarlah jauh-jauh darinya, dia disebut “kantong dendam” jika engkau tidak menyakitnya, dia akan berubah menjadi kecil seperti semula, tetapi jika engkau menyentuh atau menyakitnya, dia akan semakin besar menghalangi jalanmu, seterusnya dia akan menganggap engkau seperti musuhnya yang tidak akan dilepaskan.”


__________________________

Cerita ini mengandung maksud yang dalam. Benar saja, manusia bekerja, bergaul dan hidup di masyarakat, tentu saja terkadang terjadi pergesekan, akan timbul salah paham kemudian menjadi dendam.

Tetapi jangan lupa di kantong dendam kita sendiri selalu diisi dengan ketulusan, dada yang lapang, dengan tulus meminta maaf, dengan lapang dada bersalaman tangan, lebih banyak memikirkan orang lain, lupakan rasa dendam, dengan demikian akan menghadapi lebih sedikit rintangan, dan akan mendapat lebih banyak memiliki kesempatan untuk menjadi sukses.

14 Februari 2012

Pelit

Ada seorang yang sangat kaya, namun sangat pelit. Dia sama sekali tidak pernah membantu orang lain atau beramal bahkan terhadap diri sendiri juga sangat pelit.

Dia selalu makan makanan yang sangat sederhana terkadang hanya makan sayur tanpa daging. Pakaian yang dipakai juga kebanyakan sudah koyak.

Jika ketepatan ada  beberapa teman makan dirumahnya, maka untuk beberapa hari dia akan puasa, perbuatan ini membuat dia merasa lebih baik.

Dia mempunyai seorang tetangga yang walaupun tidak kaya, namun setiap hari makan ikan dan daging, terkadang juga suka mengundang tamu makan di rumahnya, orangnya sangat royal.

Melihat semua ini, orang pelit ini berpikir.
”Saya lebih kaya daripada dia, tetapi dia setiap hari hidupnya bagaikan seorang raja, sedangkan saya mempunyai harta yang segudang, tetapi tiap hari berhemat makan dan minum, dan memakai baju yang koyak, sungguh kasihan!”

Lalu dia memutuskan mengambil seekor ayam, mengambil beberapa kilogram beras putih, lalu diam-diam membawa ke suatu tempat yang sama sekali tidak ada seorangpun tahu, memotong ayam memasak ayam dan nasi, bersiap-siap menyantap makanannya.

Pada saat itu Dewa langit melihat orang pelit ini yang biasanya begitu pelit, tiba-tiba tidak seperti biasanya bisa berubah memotong ayam dan memasak nasi yang begitu banyak, bermaksud bercanda dengannya.

Akhirnya Dewa langit berubah menjadi seekor anjing datang mendekat ke tempat orang pelit itu, mengelilinginya dan meminta makan.

Orang pelit ini sangat geram, jika bisa dia akan menelan seluruh tulang-tulang ayam daripada memberi makan anjing ini. Anjing ini mengelilinginya sambil menganggukkan kepala dan menggoyangkan ekornya, dari mulutnya melelehkan air liur.

Orang pelit ini berkata kepada anjing itu.
”Jika engkau dapat keempat kakimu menghadap langit dan tubuhmu melayang diatas tanah, maka saya akan memberi engkau sedikit makanan.”

Begitu perkataannya selesai diucapkan, dia melihat anjing itu benar melayang diatas tanah dengan keempat kakinya menghadap langit. Dia sangat terkejut, akhirnya dia menyobek sedikit kulit ayam dengan enggan menyerahkan kepada anjing itu. Hatinya masih tidak rela, dan berkata kepada anjing itu.

”Begitu saja, saya akan menyimpan kulit ayam ini, jika kedua matamu dapat terjatuh ketanah, maka saya akan memberikan engkau kulit ayam ini beserta sedikit dagingnya.”

Begitu perkataannya habis diucapkan, kedua mata anjing ini segera jatuh ke tanah, orang pelit itu menjadi sangat gembira, di dalam hatinya berpikir.
”Baguslah, sekarang kedua matamu sudah buta,  saya dapat dengan tenang menikmati makanan saya lagi.”

Lalu dia memindahkan piring dan mangkok makanannya ketempat yang lain dan duduk dengan tenang menikmati makanannya.

Setelah orang pelit itu pergi, Dewa langit berubah bentuknya kembali, dia menaiki mobil orang pelit itu dan pergi kerumahnya,  lalu menyamar sebagai orang pelit itu.

Begitu memasuki rumahnya, dia berpesan kepada pelayannya.
“Sebentar lagi, walaupun ada siapapun yang hendak berkunjung, engkau harus memukul dan mengusirnya.”

Lalu dia memasuki kamarnya, dan mengumpulkan semua hartanya untuk disedekahkan kepada fakir miskin.

Sedangkan orang pelit itu setelah habis bersantap makanan yang lezat, bermaksud pulang ke rumahnya, dia berjalan ditempat mobilnya diparkir. Dia melihat mobilnya telah hilang, dia berusaha mencari kesana kemari, tetapi tidak ketemu, akhirnya dengan sedih dia menundukkan kepalanya berjalan kembali kerumahnya, begitu melangkahkan kakinya melewati pintu rumah, dia dipukul dan diusir keluar.

Orang pelit itu dengan marah berteriak,
“Eh.. kalian sudah berani berontak ya!, berani-beraninya kalian memukul saya!”

Pelayan yang menjaga pintu juga dengan galak berteriak.
”Emangnya saya peduli kamu ini siapa, majikan saya telah memesan siapapun tidak boleh masuk ke rumah ini!” Kata pelayannya.

“Siapa maksud kamu majikanmu?, Saya baru majikan kamu yang sebenarnya!” jawabnya.

“Engkau sudah bosan hidupkah? Berani-beraninya menyamar sebagai majikan saya! Saya akan memukul kamu sampai kapok!” teriak pelayannya tidak mau kalah.

Setelah dipukul bertubi-tubi, orang pelit itu jatuh terduduk ditanah, setelah memandang ke dalam rumah, dia melihat rumahnya sudah kosong melompong, dia merasa sangat kaget, duduk terbengong-bengong disana.

Pada saat ini Dewa langit berubah menjadi seorang biarawati yang bijaksana, datang ke hadapannya.
"Mengapa engkau demikian sedih?” tanyanya.

“Saya sedang dipermainkan orang, seluruh harta saya sudah ludes,” jawab orang pelitu itu sedih.

“Dengar nasehat saya, semua harta benda tidak dapat dibawa pergi, harta benda yang banyak akan memusingkan dan menimbulkan petaka, seperti anda ini seumur hidup mengumpulkan harta, irit makan dan pakaian, tidak pernah beramal untuk orang miskin. Coba engkau pikirkan apalah artinya hidup seperti keadaan ini?” Kata Dewa langit.

Setelah mendengar perkataannya, orang pelit bagaikan tersadar dari mimpi. Mulai saat itu dia menjadi berubah, dengan sukarela membantu dan beramal.

11 Februari 2012

Cinta berarti saling mendukung

Pada sebuah peperangan, seorang Ibu dengan anaknya yang berumur 3 tahun, pergi mengikuti arus pengungsi menghindari sejauh-jauhnya dari bencana besar itu.

Sang Ibu mengeluarkan makanan kering terakhirnya, untuk diberikan kepada anaknya. Melihat wajah anaknya yang pucat, Dia tidak mampu menahan air matanya.?

Sang Ibu tidak makan selama 2 hari. Dia sangatlah lemah, setelah menderita selama dua minggu dari kelaparan dan flu.

Bila tidak mampu bertahan, dia takut anaknya tidak akan selamat. Dengan  pertimbangan tersebut, Sang Ibu menemui tetangganya yang juga seorang dokter.

Dia tahu bahwa tetangganya ini sangat baik. Jika mempercayakan anaknya kepada Sang Dokter, Sang Dokter tentunya akan bersedia membawanya. Ibu tersebut berlutut di depan tetangganya.

“Tolong bawa anak saya pergi dari sini. Selamanya saya akan berterima kasih,” katanya.

Setelah memeriksa keadaan Si Anak, Sang Dokter menolak.

“Tidak, saya tidak dapat menjanjikan hal itu. Saya juga memiliki banyak masalah. Maafkan saya. Saya tidak dapat membantu," kata dokter itu.

Sang Ibu tidak memiliki pilihan lain kecuali menggendong anaknya dan melanjutkan perjalanannya.

Banyak orang terkapar di sepanjang jalan. Tetapi, ajaibnya, Sang Ibu mampu menyeberangi daerah perbatasan. Dengan membawa anaknya, Dia sampai ke tempat pengungsian. Ibu tersebut tahu, jika dia tak mampu melindungi anaknya, tak seorangpun yang mau membawa serta anaknya. Sang Ibu bertemu kembali dengan tetangganya di kamp pengungsian.

“Kamu dan anakmu perlu saling mendukung. Hanya dengan saling membantu, kalian bisa bertahan.” kata tetangganya.

Sang Ibu kemudian mengerti niat baik tetangganya itu. Cinta berarti saling mendukung. Cinta mempertahankan hidup sang Ibu dan anaknya. Mengajari anak adalah sama. Jika cinta dapat mendukung harapan, jadi apa yang tidak bisa dia dukung.

08 Februari 2012

Rasa tulus dan persahabatan akan terlukis dalam wajah

Dahulu kala, ada seorang pemuda yang tinggal di tepi pantai. Dia sangat menyukai burung camar. Sebaliknya burung-burung camar juga sangat senang mendekati dia.

Setiap hari ketika subuh dia naik perahu pergi mencari ikan, sekelompok burung camar ini akan terbang di sekeliling perahunya.

Ada yang hinggap diatas atap perahunya, ada yang hinggap di atas kemudi perahunya, ada yang berada di atas pundak, kaki dan di dalam perahunya, dia akan bermain dengan gembira dengan burung-burung camar tersebut.

Akhirnya, setelah ayah pemuda ini mengetahui hal itu lalu berkata kepadanya.

“Saya mendengar orang lain berkata, bahwa kamu sering bermain dengan burung camar di laut, benarkah? Dapatkah engkau menangkap beberapa ekor burung camar ini dan kau bawa pulang ke rumah supaya aku juga bisa bermain dengan mereka?” Kata si Ayah.

Pemuda ini dengan percaya diri menjawab, ”Beres, itu sih masalah gampang.”

Keesokan harinya, pemuda ini sejak subuh sudah keluar dari rumah, dia mengendarai perahunya menuju laut lepas. Dia menunggu kedatangan para burung-burung camar, tetapi, burung-burung camar yang cerdik ini dapat melihat gelagat pemuda ini tidak benar, mereka hanya terbang berkeliaran di atas perahunya, tidak ada seekor pun yang bermaksud hinggap di dalam perahunya.

Ketika pemuda ini mengulurkan tangannya ingin menangkap burung-burung camar ini, burung camar ini dengan segera terbang tinggi ke langit, melihat keadaan demikian pemuda ini hanya dapat memelototkan matanya tanpa bisa berbuat sesuatu.

____________________________



Saling berhubungan jika ingin mencapai pada taraf saling bersahabat, yang pertama-tama yaitu harus timbul rasa tulus diantara kedua belah pihak. Rasa tulus dan persahabatan biasanya akan terlukis dalam wajah anda, tercermin dari pancaran mata anda.

Binatang juga bisa membaca ekpresi tersebut, manusia juga demikian. Apabila engkau menganggap diri sendiri lebih hebat dan lebih pintar, timbul niat jahat untuk melukai teman, sudah pasti teman akan menjauhi dan meninggalkan anda.

17 Januari 2012

BERTOBAT MENUJU SIKAP & PERILAKU ADIL

Ayahku adalah seorang pemabuk dan penjudi.Semua uang yang dikumpulkan dengan susah payah oleh ibu,selalu dirampas oleh ayah untuk membeli minuman keras dan berjudi.
Ibu sering dipukul kalau tidak mau menyerahkan uang itu.Akibat ulah ayah yang hanya mementingkan kesenangannya sendiri dan mengabaikan kewajibannya sebagai kepala keluarga,kehidupan keluarga kami menjadi sangat susah.Ekonomi rumah tangga morat-marit,relasi dalam keluarga menjadi tegang.
Dalam situasi yang sulit seperti itu,ibu selalu berdoa,agar Tuhan menolong keluarga kami.Ibu menyuruh kami anak-anaknya untuk turut berdoa .Dan kami berdoa dengan tekun,selama berhari-hari,berminggu-minggu,berbulan-bulan,bahkan bertahun-tahun.

Pada suatu malam ayah pulang babak-belur.Kami tidak tahu apa yang telah terjadi.Hanya sejak saat itu ayah tiba-tiba berhenti meminum minuman keras,dan berhenti berjudi.Ayah mulai bekerja dan mencari rejekiuntuk keluarga kami,dengan berjualan es dawet keliling kampung.Hasil jerih lelah ayah meski tidak banyak selalu diberikan kepada ibu.Suatu hari saya merasa sangat terharu melihat ayah memberikan hasil jualan esnya kepada ibu sambil berkata :"Bu,hari ini,es dawetku tidak begitu laku,karena cuaca memang mendung,hasil jualanku hanya cukup untuk membeli beras buat makan hari ini,tapi syukurilah ya bu,kalau hari ini kita masih bisa makan,meski seadanya,itu adalah anugerah Tuhan.Ternyata Tuhan tidak membiarkan kita kelaparan "

Perubahan sikap dan perilaku ayah membuat relasi di keluarga kami menjadi hangat dan penuh kegembiraan.
....................................................................................Para saudaraku yang terkasih ,dari cerita ini kita dapat bersama-sama belajar bagaimana cara menyikapi bila kita diperlakukan tidak adil.HADAPILAH SEMUANYA DENGAN LEMAH LEMBUT AGAR BERTOBAT , DISERTAI DENGAN DOA YANG TULUS KEPADA TUHAN .